SURABAYA,Clickindonesiainfo.id – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kembali membongkar jaringan narkoba internasional yang diduga berasal dari Timur Tengah. Dalam pengungkapan ini, dua tersangka berhasil diringkus oleh Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan dua tersangka yang diamankan masing-masing berinisial REP (38) asal Kota Batu dan W (35) warga Kota Surabaya. Keduanya ditangkap setelah petugas memperoleh informasi masyarakat mengenai rencana pengiriman sabu dari Surabaya ke Kalimantan Timur.
“Polisi melakukan penyelidikan dan pengejaran ke Pelabuhan Tanjung Perak, namun kedua tersangka telah menaiki kapal menuju Balikpapan. Akhirnya mereka berhasil diamankan di depan Pelabuhan Semayang, Balikpapan,” ujar Kombes Pol Jules dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Selasa (29/4/2025).
Saat ditangkap, REP membawa tas ransel hitam berisi 9 kotak Tupperware sabu, sementara W membawa 13 kotak Tupperware dalam kardus coklat. Total berat bersih sabu yang diamankan mencapai 21,351 kilogram.
"Nilai estimasi barang bukti mencapai Rp22 miliar," jelasnya.
Barang bukti lain yang diamankan termasuk satu tas ransel, satu kardus coklat, dua ponsel (Redmi dan Oppo), serta uang tunai sebesar Rp100.000.
Direktur Resnarkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Dacosta, mengungkapkan kedua tersangka berperan sebagai perantara jual beli sabu dari seorang berinisial F yang kini masih buron.
“Mereka berkomunikasi dengan F melalui aplikasi pesan instan terenkripsi,” kata
Kombes Pol Robert. Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil interogasi awal, para tersangka sudah tiga kali melakukan pengiriman sabu dengan upah Rp5 juta hingga Rp10 juta per pengiriman.
Narkoba tersebut diduga masuk ke Indonesia melalui jalur Sumatera, Banten, Jakarta, dan berakhir di Surabaya.
Meski sabu berasal dari Timur Tengah, penyidik masih mendalami apakah jaringan ini melibatkan WNA atau hanya WNI yang berada di sana.
Atas perbuatannya, REP dan W dijerat Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), dan Pasal 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau minimal 6 tahun dan maksimal 20 tahun penjara.
“Dengan pengungkapan ini, Polda Jatim berhasil menyelamatkan sekitar 100.000 jiwa dari ancaman narkoba,” tutup Kombes Pol Robert Dacosta.(Jack)