 |
| Foto: ilustrasi ijazah |
PASURUAN, Clickindonesiainfo.id — Dunia pendidikan di Kabupaten Pasuruan kembali tercoreng. Oknum pengurus Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Ilmu di Kecamatan Wonorejo diduga menahan ijazah siswa dengan alasan belum melunasi pembayaran, sehingga menghambat kesempatan mereka untuk melamar pekerjaan.
Sejumlah siswa yang telah dinyatakan lulus harus gigit jari karena hingga kini ijazah mereka belum diberikan. Salah satu wali murid mengungkapkan, anaknya yang bersekolah di PKBM Bina Ilmu tidak bisa menerima ijazah karena diminta membayar antara Rp1.500.000 hingga Rp1.700.000.
"Ya, Mas, anak saya sekolah di PKBM Bina Ilmu. Karena belum lunas, makanya sampai sekarang ijazahnya tidak diberikan," ucap wali murid yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan.
Ketua PKBM Bina Ilmu, Dodok, saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya penarikan biaya tersebut. Ia menyatakan hanya bertugas menandatangani ijazah.
“Waalaikumsalam, iya Mas. Soal biaya saya tidak tahu, saya hanya menandatangani ijazah. Untuk jelasnya, langsung ke Bu Dewi Masita,” jawabnya singkat.Senin,(16/06/25) siang.
Kasus ini menambah daftar persoalan serius dalam pengelolaan lembaga pendidikan nonformal, yang seharusnya menjadi solusi alternatif bagi masyarakat justru diduga menjadi penghambat hak dasar siswa untuk mendapatkan pendidikan yang tuntas.(Tim)
