Iklan VIP

Redaksi
Kamis, 16 Oktober 2025, 12:45 WIB
Last Updated 2025-10-16T05:49:23Z

Impian Jadi Prajurit Pupus, Ayah di Pasuruan Tertipu Rp220 Juta Modus Masuk TNI



PASURUAN,Clickindonesiainfo.id – Harapan seorang ayah untuk melihat anaknya mengenakan seragam Tentara Nasional Indonesia (TNI) berubah menjadi duka mendalam. Fatoni (54), warga Dusun Kalirejo, Desa Kesek, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, menjadi korban penipuan berkedok penerimaan TNI dengan kerugian mencapai Rp220 juta.


Kisah pilu ini berawal pada tahun 2018, saat anak Fatoni, M. Mahali, baru lulus sekolah. Di masa itulah keluarga bertemu dengan seseorang bernama Saipul Rizal, yang mengaku memiliki koneksi untuk meloloskan calon peserta menjadi anggota TNI.



Dengan janji manis “pasti diterima,” Saipul meminta uang sebesar Rp220 juta sebagai syarat administrasi. Karena tidak mampu membayar sekaligus, keluarga Mahali menyerahkan uang tersebut secara bertahap, dimulai dari Rp65 juta yang diserahkan di sebuah warung di Kota Pasuruan.


“Iya, kami serahkan pertama kali Rp65 juta di warung sekitar Pasuruan,” ujar Fatoni saat ditemui di rumahnya pada Rabu,(15/10/2025),Malam.


Namun, setelah melalui tahapan seleksi dan pengumuman, Mahali dinyatakan tidak lolos karena “kalah peringkat”. Saipul kemudian berjanji akan mengembalikan seluruh uang jika Mahali gagal diterima. Sayangnya, janji itu hanya manis di bibir.


Alih-alih mengembalikan uang, Saipul justru menghilang dan sulit ditemui. Hingga akhirnya pada tahun 2022, Fatoni melaporkan kasus ini ke Polres Pasuruan.


Namun karena tak kunjung ada perkembangan, ia mencoba menemui Saipul di rumahnya di Desa Kurung, Kecamatan Kejayan. Dalam pertemuan itu, Saipul didampingi seorang yang mengaku dirinya pengacara justru mengeluarkan ucapan yang menohok.


“Dia bilang, ‘nggak usah lapor polisi, sampean sudah kehilangan kambing, jangan sampai kehilangan sapi,’” tutur Fatoni menirukan ucapan seorang dirumah nya saiful.


Kini, keluarga Fatoni hanya bisa berharap agar laporan mereka mendapatkan keadilan. Cita-cita sang anak untuk menjadi abdi negara memang kandas, namun mereka bertekad agar pelaku tidak lagi menipu korban lain dengan janji palsu serupa.(Jack)