Iklan VIP

Redaksi
Minggu, 27 April 2025, 18:45 WIB
Last Updated 2025-04-27T11:50:30Z
BangkalanBerdarahJatimMaduraNasionalSuami Bacok istri

Dikhianati Cinta 25 Tahun, Suami Bacok Istri dan Selingkuhan Sampai Tewas: “Saya Tak Kuat Lagi Dibohongi!”

Foto: Tangkapan layar video tiktok viral (Abdul Rozak Suami Korban)



Hati Abdul Rozak hancur berkeping-keping. Setelah 25 tahun membangun rumah tangga, ia justru menemukan pengkhianatan yang tak pernah ia bayangkan: istri tercinta berselingkuh. Dikuasai amarah dan sakit hati, Abdul kalap. Di rumah kos tempat sang istri berduaan dengan pria idaman lain, tragedi berdarah tak terelakkan. Dua nyawa melayang, cinta berubah menjadi dendam membara.

Bangkalan,Clickindonesiainfo.id — Hati siapa yang tak hancur saat cinta sejati berubah menjadi dusta? Abdul Rozak, warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur, kalap hingga membunuh istri dan pria selingkuhan sang istri setelah memergoki mereka ngamar bersama di sebuah rumah kos.


Tragedi berdarah itu terjadi di Perumahan Griya Anugerah Blok D5-D8, Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan, pada Selasa (22/4/2025). EFD (45), istri yang sudah menemaninya selama 25 tahun dan memberinya dua anak, tewas bersimbah darah bersama kekasih gelapnya, AA (36).


Di hadapan Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, Abdul Rozak mengungkapkan semua kisah pilu yang membawanya kepada tindakan nekat tersebut.


Dengan tangan terborgol dan mata berkaca-kaca, Abdul Rozak mengenang perubahan sikap EFD yang mulai terasa setahun terakhir. Ia mencoba bertahan, menutup telinga dari bisik-bisik tetangga, hingga akhirnya kebenaran pahit itu menghantamnya semalam sebelum kejadian.


Malam nahas itu, telepon dari seorang teman mengungkap kenyataan: sang istri dibonceng pria lain dengan motor gede ke arah barat. Pulang ke rumah, Rozak mendapati istrinya tak ada. Telepon pun tak mampu menghapus kecurigaan—istri malah berdalih sedang tidur di rumah, padahal tak terlihat batang hidungnya.


Berbekal informasi samar, Rozak menunggu di pintu keluar Jembatan Suramadu dari malam hingga pagi. Lelah dan dikuasai amarah, pikirannya melayang ke rumah kos tempat istrinya pernah COD barang.


Ia bergegas ke lokasi, mengetuk pintu dengan sopan, namun hanya disambut bisik-bisik mencurigakan dari dalam. Kesabarannya habis. Pintu didobrak. Pemandangan mengiris hati langsung menamparnya: sang istri bersama pria lain.


Tanpa pikir panjang, celurit terayun. EFD dibacok, AA mencoba lari ke kamar mandi, namun amukan Rozak tak bisa dihentikan. "Saya tidak tahu berapa kali saya membacok, pokoknya hasilnya ya seperti itu, Pak," ucapnya gemetar, mengingat momen berdarah itu.


Setelah menyerang berulang kali, Rozak mengaku hampir membacok lagi sang istri, namun kenangan tentang anak-anaknya menghentikan tangan berlumuran darah itu.


Akibat luka parah di punggung, wajah, dan paha, EFD meninggal dunia di RSUD Syamrabu Bangkalan. Sementara AA ditemukan tewas mengenaskan di kamar mandi, dengan luka bacok parah di kepala, dada, dan leher hingga patah tulang.


“Saya kalap, Pak. Setahun saya dibohongi. Saya tidak kuat lagi," lirih Rozak, menghela napas panjang menahan sesal.


Pelaku akhirnya ditangkap satu jam setelah kejadian, saat melintas di Jalan Raya Desa Martajasah, Bangkalan, dengan barang bukti sebilah celurit berdarah.


Kini, Abdul Rozak harus menghadapi konsekuensi hukum berat: dijerat dengan Pasal 338 KUHP dan/atau 351 KUHP, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.


Kasat Reskrim AKP Hafid Dian Maulidi mengingatkan, "Apa pun yang terjadi, sekarang harus dihadapi. Semua sudah terjadi."

Reporter: Jack/Golder