Iklan VIP

Redaksi
Sabtu, 01 November 2025, 15:18 WIB
Last Updated 2025-11-01T08:19:24Z
DalwaJatimNasionalPasuruanpesantrenPondok

Habib Ali Assegaf Klarifikasi Insiden di Ponpes Dalwa: “Bukan Bangunan Roboh, Tapi Tangga Tak Kuat Menahan Santri”



PASURUAN,Clickindonesiainfo.id — Pengasuh Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Bangil, Kabupaten Pasuruan, Habib Ali bin Abu Bakar Assegaf, memberikan klarifikasi terkait insiden yang menimpa belasan santri hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia pada Senin malam, 27 Oktober 2025.

Habib Ali menegaskan, tidak ada bangunan yang roboh sebagaimana kabar yang sempat beredar. Ia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi ketika para santri selesai bermusyawarah dan hendak kembali ke kamar masing-masing sekitar pukul 22.00 WIB.

“Sekitar jam sepuluh malam santri beristirahat. Mereka berjalan bersama menuju kamar. Karena jumlahnya banyak dan situasi cukup padat, terjadilah insiden itu. Tidak ada bangunan roboh, hanya tangga yang tidak kuat menahan beban santri yang melintas,” ujar Habib Ali di Bangil, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, tangga yang digunakan para santri saat itu masih dalam proses pembangunan dan pagar pengamannya belum permanen.

“Pagar itu memang sementara, dari kayu. Rencananya akan diganti dengan besi, tapi bahannya belum datang,” jelasnya.

Dalam kejadian itu, 12 santri menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia di lokasi. Korban yang meninggal diketahui bernama Iqbal Maulana Yusuf (15). Ia dimakamkan di kompleks pemakaman pesantren atas permintaan keluarga.

“Pihak keluarga memahami bahwa ini musibah. Mereka meminta anaknya dimakamkan di pesantren,” tutur Habib Ali.

Habib Ali juga memastikan pihak pesantren telah menanggung seluruh biaya perawatan medis bagi santri yang terluka.

“Alhamdulillah semua korban sudah mendapat penanganan. Pondok menanggung seluruh biaya pengobatan,” ujarnya.

Usai kejadian, pihak pesantren melakukan evaluasi internal serta memperketat pengawasan terhadap aktivitas santri, terutama di area pembangunan.

“Kami sudah menghimbau agar semua santri berhati-hati. Pengawasan kami perketat,” katanya.

Ia menambahkan, proses pembangunan di lingkungan pesantren akan tetap berlanjut, namun dengan pengawasan lebih ketat dari tim perencana dan konsultan.

“Perencanaan sudah diatur oleh konsultan. Ke depan, semua proses pembangunan akan lebih berhati-hati dan sesuai standar keselamatan,” tegas Habib Ali.

(Jack)