Iklan VIP

Redaksi
Rabu, 07 Mei 2025, 01:59 WIB
Last Updated 2025-05-06T19:00:09Z
Humas PolriSemarang

Humas Polri Diingatkan Waspada Era Digital Ganas



Semarang,Clickindonesiainfo.id – Era digital yang brutal dan tak kenal ampun jadi tantangan nyata bagi Humas Polri. Dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Humas Polri 2025 di Akpol Semarang, Selasa (6/5), Staf Ahli Kapolri Bidang Media Sosial, Rustika Herlambang, mengingatkan pentingnya kesiapan Humas menghadapi gempuran disinformasi, post-truth, dan serangan siber.

“Jejak digital itu sangat kejam. Reputasi institusi bisa hancur hanya dalam lima menit, apalagi di media sosial yang ganas dan masif,” tegas Rustika di hadapan peserta Rakernis.

Menurutnya, tantangan Humas Polri hari ini bukan hanya soal menyampaikan informasi, tetapi juga mengelola opini publik secara cerdas dan adaptif. Ia menekankan pentingnya mengenali serangan digital yang direkayasa, terutama saat serangan muncul serentak di banyak titik dalam waktu singkat—indikasi kuat keterlibatan bot atau kecerdasan buatan.

Rustika membeberkan bahwa sejak November–Desember 2024, serangan digital terhadap institusi Polri melonjak drastis, bahkan dua kali lipat dari tren negatif sejak 2012. Ini diperparah oleh algoritma media sosial yang memperkuat polarisasi dan menciptakan bias kolektif.

"Di era fast politic, fakta bisa kalah dari viral. Yang bohong bisa dipercaya, dan yang benar malah dianggap palsu," ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya literasi digital di tubuh Polri. “Semua anggota Polri adalah humas. Setiap tindakan dan respon di dunia digital bisa berakibat besar bagi citra institusi,” kata Rustika, mengutip Irjen Pol Sandi Nugroho.

Kasus "Sukatani" dijadikan contoh konkret bagaimana satu respons yang keliru bisa memicu gelombang besar kritik dan perlawanan di media sosial. Isu yang tenang bisa berubah jadi ledakan viral hanya karena cara penanganannya.

Rustika mengakhiri dengan pesan penting: “Menang di lapangan tidak cukup. Kita juga harus menang dalam persepsi publik. Kuncinya adalah penguasaan strategi komunikasi digital yang berbasis data dan kepercayaan,"pungkas Rustika.