Iklan VIP

Redaksi
Sabtu, 25 Oktober 2025, 12:41 WIB
Last Updated 2025-10-25T05:42:17Z
Berita PasuruanKotaSMPN

‎Siswa SMPN 1 Kota Pasuruan Terbakar di Sekolah, Trinusa Pertanyakan Tanggung Jawab Sekolah



Pasuruan, ClickIndonesiaInfo.id -
‎Kejadian mengenaskan dialami seorang siswa SMPN 1 Kota Pasuruan yang mengalami luka bakar serius di lingkungan sekolah pada Senin, 22 September 2025. Insiden tersebut memunculkan pertanyaan besar terkait tanggung jawab dan penanganan pihak sekolah terhadap keselamatan peserta didiknya.
‎Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa bermula ketika dua siswa berada di area sekolah. Satu di antara mereka memegang korek api yang menyala, sementara rekannya menendang botol berisi cairan tiner ke arah api tersebut. Seketika api menyambar dan membakar tubuh korban inisial Raffi, hingga mengalami luka bakar di bagian tubuhnya.
‎Dalam pengakuan korban kepada keluarga, saat kejadian berlangsung, salah satu guru yang juga wali kelas korban, berinisial H, berada di lokasi namun diduga tidak memberikan pertolongan segera. Korban justru diantar pulang oleh temannya menggunakan sepeda motor dalam keadaan luka bakar parah, sebelum akhirnya dibawa keluarga ke RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan untuk mendapatkan perawatan medis.
‎Usai kejadian, kedua keluarga siswa sempat membuat surat perjanjian bahwa pihak keluarga pelaku akan bertanggung jawab penuh terhadap biaya pengobatan korban hingga sembuh total. Namun dalam praktiknya, perjanjian tersebut tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Keluarga korban menyebut hingga satu bulan pascakejadian, mereka hanya menerima bantuan Rp400 ribu, jauh dari total biaya pengobatan yang mencapai jutaan rupiah.
‎Merasa tidak mendapatkan keadilan, keluarga korban kemudian meminta pendampingan kepada Trinusa Pasuruan Raya. Ketua DPC Trinusa Pasuruan, Erik, menyatakan prihatin atas insiden tersebut sekaligus menilai bahwa pihak sekolah terkesan lepas tangan.
‎“Kalau melihat luka bakarnya cukup parah, seharusnya pihak sekolah segera bertanggung jawab dan mengambil langkah cepat. Apalagi yang mengantar pulang itu sesama siswa, bukan pihak sekolah. Ini menunjukkan lemahnya tanggung jawab dan empati guru,” tegas Erik saat diwawancarai, Sabtu (25/10/2025).
‎Erik menambahkan, pihaknya telah melayangkan surat klarifikasi resmi kepada SMPN 1 Kota Pasuruan pada 23 Oktober 2025, untuk meminta penjelasan terkait penanganan dan tanggung jawab sekolah atas kejadian tersebut. Ia menegaskan Trinusa akan mengawal kasus ini hingga ada kejelasan baik dari pihak sekolah maupun keluarga pelaku yang belum menepati perjanjian.
‎Sementara itu, wali kelas korban yang berinisial H saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, membenarkan adanya insiden tersebut namun menegaskan dirinya tidak berada di lokasi saat kejadian.
‎“Saya ingin memastikan bahwa pada saat kejadian saya sedang di kelas. Baru tahu ketika mereka melewati kelas saya. Selebihnya banyak yang bisa saya sampaikan. Monggo hadir ke sekolah,” ujarnya singkat.
‎Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait tanggung jawab maupun langkah penanganan terhadap kejadian yang menimpa siswanya tersebut.(Ipung)