JAKARTA,Clickindonesiainfo.id — Wakil Ketua Umum Komisi Nasional Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (Komnas LP-KPK), Amri Piliang, SH, melontarkan pernyataan keras terkait maraknya praktik penempatan pekerja migran secara ilegal. Ia menegaskan, pelaku utama penempatan non-prosedural bukanlah P3MI resmi, melainkan oknum-oknum Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berkamuflase sebagai pengirim tenaga kerja secara mandiri.
“Saya pakai data resmi. Sejak 2017 sampai 2024, lebih dari 53% kasus pelanggaran migrasi berasal dari praktik rekrutmen oleh LPK dengan modus penempatan mandiri. Artinya apa? P3MI yang kena getahnya. Mereka dijadikan kambing hitam agar pengetatan terus menyasar P3MI resmi,” tegas Amri kepada awak media, Minggu (30/11/25).
Amri mengungkapkan, banyak LPK swasta maupun komunitas yang diam-diam memiliki jaringan dengan agency dan majikan di luar negeri, serta melakukan pengiriman secara ilegal, tetapi dibuat seolah-olah keberangkatan itu mandiri.
“Saya punya datanya. Banyak korban, dan saat ini seluruh kasusnya sedang saya advokasi melalui proses hukum di Bareskrim Mabes Polri,” ujarnya.
Melihat maraknya penyimpangan tersebut, Komnas LP-KPK meminta Badan Legislasi (Baleg) DPR RI agar dalam revisi UU No. 18 Tahun 2017 mempertegas pembatasan peran LPK.
“LPK hanya boleh melatih, bukan menempatkan baik dengan kedok mandiri maupun pemagangan. Proses penempatan harus diserahkan kepada P3MI resmi yang tercatat di Siskoppmi koridor aman bermigrasi dengan perlindungan maksimal dan berbasis kompetensi,” tegas Amri.
Amri juga mengingatkan bahwa masih ada oknum LSM/NGO yang berselimut “pemerhati pekerja migran” namun sebenarnya ingin kembali melakukan penempatan tanpa modal, berharap mendapatkan bayaran dari agency atau maktab ikhtidam di Arab Saudi praktik yang saat ini sudah dilarang.
Menurutnya, oknum tersebut bahkan berusaha mempengaruhi Baleg DPR RI agar membubarkan P3MI, karena kepentingannya untuk mengirim pekerja secara mandiri ke Arab Saudi sudah tidak memungkinkan lagi.
“Saya sebagai Dewan Pakar di lembaga itu resmi mengundurkan diri. Tidak sejalan lagi. Mereka mengajak saya membenci para pengusaha P3MI asal Yaman. Itu konyol. Perselisihan personal antara siapa pun, termasuk Kyai Imaduddin dan Roma Irama dengan Habaib asal Yaman, jangan dicampuradukkan dengan dunia penempatan PMI,” ucap Amri dengan nada kesal.
(Jack)



