Senggigi, NTB,Clickindonesiainfo.id — Mahasiswa Universitas Mataram (UNRAM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi Pembangunan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di TK Tunas Bangsa Senggigi dan lingkungan Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Sabtu (15/11/2025).
Kegiatan ini merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian yang menjadi bagian penting selain pendidikan dan penelitian. Fokus utama pengabdian kali ini adalah pendidikan anak usia dini, sebagai sektor strategis dalam pemerataan akses, peningkatan kualitas, dan penguatan metode pembelajaran.
Pengabdian tersebut merupakan proyek mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang dibimbing langsung oleh dosen pengampu, Ibu Nurlatifa, S.Pd., M.Pd.
Dalam sambutannya, Ibu Nurlatifa menegaskan bahwa kegiatan pengabdian ini menjadi wujud kepedulian mahasiswa terhadap dunia pendidikan, khususnya untuk anak usia dini yang membutuhkan pendekatan pembelajaran kreatif.
> “Pengabdian di TK Tunas Bangsa Senggigi ini bukan hanya bentuk tanggung jawab moral, tetapi juga wahana strategis untuk mentransformasikan pengetahuan akademik menjadi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Nurlatifa.
Urgensi Pengabdian Pendidikan
Nurlatifa menjelaskan bahwa pengabdian di bidang pendidikan memiliki peran vital karena pendidikan adalah fondasi utama pembentukan kualitas manusia. Masih adanya kesenjangan pendidikan, terutama di daerah, membuat kontribusi perguruan tinggi sangat dibutuhkan.
Ia menegaskan beberapa poin penting:
1. Mendekatkan dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat.
Perguruan tinggi dapat membawa pengetahuan dan metode pembelajaran yang relevan dengan kondisi lokal.
2. Membangun kapasitas guru di daerah.
Melalui workshop dan pelatihan, guru bisa memperbarui metode mengajar yang sesuai perkembangan zaman.
3. Menjadi ruang belajar nyata bagi mahasiswa.
Mahasiswa dapat mengembangkan empati, komunikasi, manajemen program, dan keterampilan sosial.
Nurlatifa menambahkan bahwa pengabdian pendidikan untuk anak usia dini adalah salah satu langkah strategis membangun generasi masa depan. Program ini meliputi penguatan literasi anak, pelatihan guru, penyusunan kurikulum lokal, hingga pengenalan teknologi dalam pembelajaran.
Namun, ia mengingatkan bahwa pelaksanaan program harus berbasis kebutuhan lapangan, kolaboratif, dan dievaluasi secara berkelanjutan. Tantangan seperti keterbatasan dana dan hambatan budaya harus dihadapi dengan pendekatan inklusif.
“Pengabdian pendidikan adalah investasi jangka panjang. Jika dilakukan tepat sasaran, manfaatnya akan dirasakan hingga generasi berikutnya,” tutupnya.



