Iklan VIP

Admin
Minggu, 16 November 2025, 16:58 WIB
Last Updated 2025-11-16T10:02:25Z

Pelantikan PW KBB Kepri Ke-3 Ahad 23 Nopember 2025 Golden Prawn Batam dengan tema Rakat Dalam Budaya Baibai Majuakan Kepri - Bersatu Dalam Budaya, Bersama - Sama Memajukan Kepri



Kepri - Sejarah Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) di Kepulauan Riau

Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) di Kepulauan Riau lahir dari semangat persaudaraan masyarakat Banjar yang merantau dan menetap di wilayah kepulauan ini. 


Seiring berkembangnya komunitas Banjar di Kepri, muncul kebutuhan untuk membentuk sebuah wadah resmi yang dapat mengikat tali silaturahim, melestarikan budaya Banjar, serta menjadi sarana gotong royong antar perantau.



Awal Terbentuknya KBB Kepri


Cikal-bakal KBB Kepri dimulai dari pertemuan informal antar sesama urang Banjar yang berdomisili di Tembilahan, Batam, Bintan, Tanjungpinang, dan daerah sekitarnya. Pertemuan rutin untuk arisan, keagamaan, dan kegiatan sosial ini kemudian berkembang menjadi sebuah forum yang lebih terstruktur.


Dalam suasana kebersamaan itulah, masyarakat Banjar di Kepri sepakat membentuk organisasi Kerukunan Bubuhan Banjar sebagai wadah resmi yang menaungi seluruh keturunan Banjar di provinsi kepulauan tersebut.


Kepemimpinan PW KBB Kepri dari Masa ke Masa :


1. Kepemimpinan Pertama Masa Bakti 2015-2020

Dr. H. Syamsuddin Uti – Ketua Pertama 

Sebagai tokoh masyarakat yang berpengaruh dan dikenal luas, Dr. H. Syamsuddin Uti—yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Tembilahan—ditunjuk sebagai ketua pertama. Pada masa awal ini, fokus organisasi adalah:

membangun struktur dan keanggotaan,

memperkuat identitas budaya Banjar di Kepri,

mempererat silaturahim antar sesama warga Banjar,

serta memperkenalkan keberadaan KBB kepada pemerintah daerah dan masyarakat umum.


Kepemimpinan beliau menjadi fondasi awal yang kuat bagi organisasi untuk tumbuh dan dikenal luas.


2. Masa Bakti 2020–2025

H. Pebrialin Razak, SE., M.Si – Ketua Umum Kedua

Pada periode ini, KBB Kepri semakin berkembang dan memiliki jaringan yang lebih luas. Di bawah kepemimpinan H. Pebrialin Razak, organisasi memasuki fase konsolidasi dan modernisasi. 


Beberapa pencapaian penting pada masa ini meliputi:

penguatan struktur kelembagaan di tingkat Pengurus Daerah PD KBB kabupaten/kota,

peningkatan kegiatan sosial dan keagamaan,

pelestarian seni budaya Banjar (hadrah, madihin, kuliner, bahasa),

serta mempererat hubungan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.


Masa kepemimpinan beliau dianggap sebagai periode penguatan eksistensi KBB di masyarakat Kepri.



3. Masa Bakti 2025–2029

H. Suhadi, ST – Ketua Umum Ketiga

Memasuki era yang lebih modern, H. Suhadi, ST memimpin KBB Kepri dengan Visi menuju arah perkembangan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman. Fokus utamanya meliputi:

digitalisasi organisasi dan pendataan anggota,

pengembangan program ekonomi dan UMKM berbasis komunitas,

memperluas kerja sama budaya dan kemasyarakatan,

serta melibatkan generasi muda Banjar dalam kepengurusan dan kegiatan sosial.

Periode ini menjadi fase inovasi dan perluasan kegiatan KBB agar tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Peran KBB Kepri dalam Masyarakat.


Sejak berdiri hingga sekarang, KBB Kepri telah berperan penting dalam:

menjaga tradisi dan identitas Banjar di tanah rantau,

menjadi wadah silaturahim dan solidaritas,

membantu anggota dalam urusan sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan,

serta memperkaya keragaman budaya di Kepulauan Riau.


Keberadaan KBB juga menjadi bukti bahwa komunitas Banjar mampu beradaptasi dengan lingkungan multikultural di Kepri sambil tetap mempertahankan nilai-nilai luhur seperti “Waja Sampai Kaputing”.


Penutup

Sejarah KBB Kepri adalah sejarah kebersamaan dan keteguhan hati masyarakat Banjar di perantauan. Dari kepemimpinan pertama hingga saat ini, organisasi ini tumbuh menjadi wadah pemersatu yang terus berkontribusi bagi daerah dan bangsa dan Negara. 

*Dari Kepri Untuk Indonesi*