Iklan VIP

Admin
Rabu, 12 November 2025, 12:59 WIB
Last Updated 2025-11-12T06:32:23Z
BantulBeritaDIYDLH Bantuleco enzymedukasi lingkunganfakta86FOLU Netsink 2030pengolahan sampahresikplussampah rumah tanggasampah Yogyakarta

Resikplus Ajak Masyarakat Yogyakarta Selesaikan Masalah Sampah dari Rumah hingga Skala Pedukuhan


Foto bersama usai pelatihan pengelolaan sampah mandiri di rumah dengan mudah di Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul 

Clickindonesiainfo.id/ Bantul - Prihatin terhadap meningkatnya permasalahan sampah di wilayah Yogyakarta, Resikplus kembali menggelar edukasi dan pelatihan pengolahan sampah mandiri kepada masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Pertemuan Warga Perumahan Kasongan Permai, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, dan diikuti oleh 100 peserta perwakilan dari Pedukuhan Gonjen, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Minggu (9/11/2025).


Program ini merupakan bagian dari Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan hasil kolaborasi antara Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Norwegia melalui program FOLU Netsink 2030. Tujuannya untuk mendukung kegiatan berskala kecil yang menjangkau langsung masyarakat peduli lingkungan dan kehutanan berkelanjutan.


Dalam kegiatan ini, Resikplus memfokuskan edukasi pada pengelolaan sampah di skala rumah tangga hingga pedukuhan. Menurut Bayu Imamtoko, S.Pt, selaku Founder dan Ketua Pelaksana Resikplus, masalah sampah seharusnya diselesaikan dari sumbernya, yaitu rumah tangga.


“Dengan pelatihan ini, kami berharap masyarakat memahami tanggung jawabnya sebagai penghasil sampah. Sisa makanan harus diselesaikan di rumah, bekas kemasan menjadi tanggung jawab produsen, dan residu merupakan kewajiban pemerintah. Jika semua pihak memahami porsinya, masalah sampah tidak akan menumpuk seperti sekarang,” ujar Bayu Imamtoko.

 


Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul yang turut hadir juga mengingatkan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah dan pengaktifan kembali Bank Sampah atau program Sedekah Sampah di setiap wilayah.


“Jika setiap rumah tangga mampu mengolah sisa makanan di rumah dan mengirimkan bekas kemasan ke Bank Sampah, maka beban pemerintah dalam mengelola sampah akan berkurang drastis,” ujar salah satu perwakilan DLH Bantul.

 

Menurut Feldinata salah seorang peserta mengatakan di acara tersebut tiga narasumber dihadirkan, yaitu Bayu Imamtoko (Resikplus) yang menjelaskan dasar-dasar pengelolaan sampah, Destyawan, S.So (Forum Jogja Resik) yang mempraktikkan pembuatan eco enzym dari sampah organik, serta Yosi Sugito, S.Pd (Sampah Harum) yang memberikan solusi pengolahan bekas kemasan dan popok sekali pakai.


"Kami tampak antusias mengikuti setiap sesi. Kami tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga melihat langsung mesin peraga dan alat pengolahan sampah mulai dari alat sederhana pengolah sisa makanan menjadi kompos hingga mesin modern pengolah residu menjadi paving, papan, maupun bahan bakar sekelas solar,"ujarnya kepada awak media, Rabu (12/11/2025). 


Melalui kegiatan ini, Resikplus berharap masyarakat dapat memahami akar masalah sekaligus menemukan solusi pengolahan sampah secara mandiri. Dengan demikian, sampah tidak lagi menjadi masalah di wilayah lain, melainkan menjadi sumber daya baru yang bermanfaat.(Aji).