Iklan VIP

Redaksi
Senin, 10 November 2025, 18:55 WIB
Last Updated 2025-11-10T11:56:02Z

‎Warga Kejayan Klarifikasi Penyalahgunaan Identitas untuk Penipuan Penjualan Motor di Facebook‎



Pasuruan, ClickIndonesiaInfo.id -
‎Seorang warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, bernama M. Basori Alwi, mengeluarkan klarifikasi resmi terkait maraknya penipuan penjualan motor melalui akun Facebook yang memakai identitas dirinya. Klarifikasi ini disampaikan setelah banyak warga dari berbagai daerah datang ke rumahnya karena merasa telah mentransfer uang pembelian motor kepada pelaku yang mencatut nama dan foto Basori.
‎Menurut keterangan Basori, kasus ini bermula pada tahun 2023 ketika akun Gmail miliknya diretas. Setelah itu, pelaku membuat beberapa akun Facebook palsu yang menggunakan identitas dirinya. Beberapa akun yang berhasil ditemukan keluarga antara lain Indo Tehnik, Beby Boy, dan Abdul.
‎Sebelumnya, Basori memang sempat memposting motor trail mini milik anaknya pada 2023. Namun motor tersebut sudah terjual sebelum peretasan terjadi. Ia menegaskan tidak pernah menawarkan motor kembali melalui akun apa pun setelah penjualan itu.
‎Sejak 2023 hingga 2025, warga dari berbagai daerah seperti Malang, Blitar, Nganjuk, Bondowoso, hingga Madura berdatangan ke rumah Basori karena mengira dirinya pelaku penipuan. Mereka mengaku telah berkomunikasi dan melakukan transfer kepada akun yang mengatasnamakan Basori.
‎Pada sekitar September 2023, Basori melapor ke SPKT Polres Pasuruan (Bangil) atas arahan Polsek Kejayan. Dari laporan tersebut, ia mendapat imbauan untuk melakukan klarifikasi rutin di Facebook setiap bulan, dan kewajiban itu sudah ia jalankan hingga sekarang. Meski begitu, masih ada warga yang menjadi korban dan datang ke rumahnya.
‎Dalam klarifikasi resminya, Basori menegaskan bahwa dirinya:
‎Tidak pernah menjual motor lagi sejak motor yang diposting pada 2023 itu terjual;
‎Tidak pernah meminta transfer uang kepada siapa pun;
‎Tidak memiliki hubungan dengan akun-akun palsu yang mengatasnamakan dirinya;
‎Tidak pernah menerima uang hasil transaksi dari penipuan tersebut.
‎Basori berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi daring dan memastikan keaslian akun penjual sebelum melakukan pembayaran. Ia juga meminta agar masyarakat yang menemukan akun palsu tersebut segera melaporkannya melalui fitur pelaporan resmi Facebook/Meta.

(Ipung)