BATAM —Clickindonesiainfo.id- Kasus pengeroyokan yang melibatkan tim pengaman Diskotik VG Pasific mencuat dan menuai sorotan publik. Insiden kekerasan ini diduga dilakukan oleh sejumlah petugas keamanan internal tempat hiburan malam tersebut terhadap seorang warga bernama Sisko.
Peristiwa ini telah dilaporkan dan kini dalam penanganan Polsek Batu Ampar. Namun hingga kini, belum ada informasi resmi terkait penetapan tersangka maupun pengamanan para terduga pelaku.
Saat dikonfirmasi media, salah satu penyidik Polsek Batu Ampar, Jimi Aritonang, meminta masyarakat bersabar dan mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.
“Percayakan proses hukum ini kepada kami. Beri kami waktu, dan kasus ini akan kami ungkap secepatnya,” ujar Jimi Aritonang.
Meski demikian, lambannya perkembangan penanganan kasus ini menuai tanda tanya, mengingat pelaku pengeroyokan dilakukan secara bersama-sama oleh tim pengaman diskotik VG Pasific yang beroperasi secara komersial.
Sementara itu, kuasa hukum korban, Jacobus Silaban, S.H., mendesak aparat kepolisian untuk segera bertindak tegas. Ia meminta agar salah satu dari tim pengaman Diskotik VG Pasifik yang terlibat segera diamankan.
“Kasus ini sudah ditangani Polsek Batu Ampar. Kami meminta agar tim pengaman Diskotik VG Pasifik diamankan dalam kurun waktu 1x24 jam agar motif pengeroyokan bisa terungkap secara terang benderang,” tegas Jacobus.
Pernyataan Sikap Ketua Organisasi SWB
Saya selaku Ketua Organisasi SWB menyampaikan keprihatinan dan kecaman keras atas peristiwa pengeroyokan yang dialami salah satu anggota kami di salah satu tempat hiburan malam di wilayah Kota Batam.
Tindakan tersebut merupakan tindak pidana murni yang tidak dapat ditoleransi. Korban telah mengalami luka serius, telah menjalani visum medis, serta secara resmi melaporkan kejadian ini ke Polsek Batu Ampar.
Oleh karena itu, kami mendesak aparat penegak hukum, khususnya Polsek Batu Ampar, untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut secara profesional, transparan, dan sesuai hukum yang berlaku, mengingat telah terjadi pengeroyokan dan penganiayaan berat yang mengancam keselamatan nyawa korban.
Organisasi SWB menegaskan tidak akan tinggal diam dan akan terus mengawal proses hukum hingga para pelaku diproses dan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
Kami juga mengingatkan bahwa tempat hiburan malam tidak boleh menjadi ruang terjadinya kekerasan dan kriminalitas, serta meminta pihak terkait untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang.
Demikian pernyataan ini kami sampaikan sebagai bentuk sikap tegas organisasi dalam menjaga keselamatan dan martabat anggota kami.
Menurutnya, pengamanan terhadap para terduga pelaku sangat penting guna mencegah hilangnya barang bukti, menghindari upaya saling melindungi, serta memastikan proses hukum berjalan objektif dan transparan.
Kasus ini dinilai menjadi ujian bagi aparat penegak hukum dalam menindak dugaan kekerasan yang melibatkan tim keamanan tempat hiburan malam, yang kerap kali dianggap kebal hukum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen Diskotik Pasifik belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh tim pengamannya. Media masih berupaya melakukan konfirmasi lanjutan.
Motif Dibalik kasus Pengeroyokan Pengunjung Diskotik Pasifik Oleh Tim Pengaman
BATAM —Gardamedia.co.id- Kasus pengeroyokan yang melibatkan tim pengaman Diskotik VG Pasific mencuat dan menuai sorotan publik. Insiden kekerasan ini diduga dilakukan oleh sejumlah petugas keamanan internal tempat hiburan malam tersebut terhadap seorang warga bernama Sisco.
Peristiwa ini telah dilaporkan dan kini dalam penanganan Polsek Batu Ampar. Namun hingga kini, belum ada informasi resmi terkait penetapan tersangka maupun pengamanan para terduga pelaku.
Pernyataan Sikap Ketua Organisasi SWB Ali Saragih
Saya selaku Ketua Organisasi SWB menyampaikan keprihatinan dan kecaman keras atas peristiwa pengeroyokan yang dialami salah satu anggota kami di salah satu tempat hiburan malam di wilayah Kota Batam.
Tindakan tersebut merupakan tindak pidana murni yang tidak dapat ditoleransi. Korban telah mengalami luka serius, telah menjalani visum medis, serta secara resmi melaporkan kejadian ini ke Polsek Batu Ampar.
Oleh karena itu, kami mendesak aparat penegak hukum, khususnya Polsek Batu Ampar, untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut secara profesional, transparan, dan sesuai hukum yang berlaku, mengingat telah terjadi pengeroyokan dan penganiayaan berat yang mengancam keselamatan nyawa korban.
Organisasi SWB menegaskan tidak akan tinggal diam dan akan terus mengawal proses hukum hingga para pelaku diproses dan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
Kami juga mengingatkan bahwa tempat hiburan malam tidak boleh menjadi ruang terjadinya kekerasan dan kriminalitas, serta meminta pihak terkait untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang.
Demikian pernyataan ini kami sampaikan sebagai bentuk sikap tegas organisasi dalam menjaga keselamatan dan martabat anggota kami.
Menurutnya, pengamanan terhadap para terduga pelaku sangat penting guna mencegah hilangnya barang bukti, menghindari upaya saling melindungi, serta memastikan proses hukum berjalan objektif dan transparan.
Kasus ini dinilai menjadi ujian bagi aparat penegak hukum dalam menindak dugaan kekerasan yang melibatkan tim keamanan tempat hiburan malam, yang kerap kali dianggap kebal hukum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen Diskotik Pasifik belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh tim pengamannya. Media masih berupaya melakukan konfirmasi lanjutan.
(Gun/Tim)






