Foto: salah satu pengunjung yang hampir terblowok oleh jembatan yang rusa,Sabtu,(28/06/25) |
Pasuruan, Clickindonesiainfo.id – Tempat wisata yang seharusnya menjadi wajah indah suatu daerah kini justru memperlihatkan wajah muram akibat kelalaian dalam pengelolaan. Danau Ranu yang terletak di Desa Ranuklindungan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, kini menyisakan kekecewaan bagi para pengunjung. Akses menuju gazebo di atas danau rusak parah dan tampak dibiarkan begitu saja tanpa upaya perbaikan yang berarti.
Ironisnya, kerusakan tersebut bukanlah sesuatu yang baru. Fasilitas yang lapuk dan jembatan yang rapuh sudah lama dikeluhkan, namun tetap saja tak mendapat perhatian. Pemandangan ini menunjukkan bagaimana pengelolaan wisata yang semestinya membawa dampak positif bagi ekonomi lokal justru dibiarkan stagnan, bahkan mundur.
Kondisi ini memperlihatkan sejumlah persoalan klasik: minimnya anggaran, lemahnya kepemimpinan, dan nihilnya partisipasi masyarakat. Padahal, perawatan berkala dan keterlibatan warga lokal bisa menjadi kunci untuk menjaga kelestarian dan daya tarik wisata.
“Kalau kerusakan seperti ini dianggap sepele, lalu sampai kapan dibiarkan? Jangan tunggu ada korban dulu,” keluh salah satu pengunjung pada media ini.Sabtu,(28/06/2025)
Lebih parah lagi, perubahan kepemimpinan dan kebijakan tampaknya juga berdampak buruk terhadap konsistensi perencanaan dan revitalisasi. Alih-alih menjadi ikon wisata alam andalan, Danau Ranu justru menjadi simbol ketidakseriusan pemerintah daerah dalam mengelola aset wisatanya.
Sudah saatnya pemerintah berhenti mencari alasan dan mulai bertindak. Jika tidak, maka bukan hanya Danau Ranu yang akan tenggelam dalam keterpurukan - tapi juga kepercayaan publik terhadap komitmen pemda dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan.(Jack)