Pasuruan,Clickindonesiainfo.id– Kasus teror terhadap Ketua TRINUSA Pasuruan Raya, Erik, mulai mendapat tindak lanjut dari kepolisian. Polresta Pasuruan telah menerbitkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) pertama, yang menyatakan laporan resmi Erik telah diterima dan sedang dalam tahap penyelidikan. Selain itu, Erik juga menerima surat undangan untuk hadir pada Jumat, 10 September 2025, guna dimintai keterangan bersama sejumlah saksi.
Erik menyampaikan apresiasi atas langkah cepat kepolisian. Namun ia menegaskan, keluarganya masih dalam kondisi trauma berat dan merasa terancam sebelum pelaku benar-benar ditangkap.
“Saya harap polisi tidak hanya berhenti pada pemanggilan saksi, tapi segera memburu dan menangkap pelaku peneror yang mengaku Siri dan anaknya, suami Kades Rebobo. Keselamatan keluarga saya masih terancam sampai saat ini,” ujarnya.
Sebelumnya Direktur Pus@ka, Lujeng Sudarta. menilai teror terhadap aktivis adalah tindakan biadab yang berbahaya bagi iklim pemberantasan korupsi.
“Ancaman ini tidak bisa dianggap sepele. Negara harus hadir untuk melindungi warganya, apalagi ketika yang diteror adalah aktivis yang sedang mengawal dugaan korupsi. Jika dibiarkan, ini sama saja memberi ruang bagi pelaku korupsi untuk memakai cara-cara kotor membungkam kritik,” kata Lujeng.
Kasus ini sendiri diduga buntut dari laporan dugaan korupsi yang sebelumnya dilayangkan TRINUSA ke Unit Tipikor Polres Kabupaten Pasuruan. Peneror diduga kuat memiliki kaitan dengan pihak yang merasa terusik oleh langkah advokasi antikorupsi tersebut.(Ipung)
