Clickindonesiainfo.id - Cilacap Jumlah korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, bertambah menjadi tiga orang hingga Jumat 14 November 2025 pukul 11.16 WIB. Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan bahwa 20 warga lainnya masih dalam pencarian, sementara 23 orang selamat namun berada di kawasan rawan bencana.
Ketiga korban tewas telah dievakuasi ke RS Majenang, sedangkan 20 warga selamat lainnya mengungsi ke rumah kerabat. Data kerusakan menyebutkan 12 rumah rusak berat tertimbun material longsor, serta 16 rumah di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying, terancam longsor susulan.
Basarnas sebagai leading sector membagi tiga area operasi dan mengerahkan empat alat berat. Pada Jumat 14 November 2025 pukul 10.56 WIB, tim SAR berhasil menemukan satu korban tambahan dalam kondisi meninggal dunia. Operasi kemudian dihentikan sementara pukul 16.30 WIB karena hujan deras yang berpotensi memicu longsor susulan.
Operasi SAR akan kembali dilanjutkan Sabtu 15 November 2025 dengan penambahan empat alat berat sehingga total menjadi delapan unit. Unit K9 Kantor SAR Semarang juga diterjunkan untuk mempercepat pendeteksian korban.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, tiba di lokasi pada Jumat sore atas arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan perintah langsung Presiden Prabowo Subianto.
"Presiden Prabowo memberikan perhatian besar dan memerintahkan BNPB untuk bergerak cepat membantu penanganan longsor hingga masa tanggap darurat selesai," ujar Budi dalam rapat koordinasi bersama Pemkab Cilacap.
Budi mengapresiasi langkah cepat pemerintah daerah dan kerja keras 512 personel gabungan SAR dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, relawan MDMC, SIAGA Bencana Ciamis, Serayu Rescue, Tagana, Pemuda Pancasila, Redkar, FPRB Cijati, hingga BAZNAS Tanggap Bencana.
BNPB juga memastikan dapur umum, pos kesehatan, dan klaster kebencanaan sudah berfungsi membantu kebutuhan dasar warga dan tim SAR. (Sugi).





