LUMAJANG,Clickindonesiainfo.id – Polemik antara oknum wartawan dan para tengkulak BBM di SPBU 54.673.10 Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, memicu perhatian publik. Peristiwa yang bermula dari dugaan praktik penyelewengan distribusi BBM bersubsidi ini justru berbalik arah, setelah salah satu warga yang dituduh sebagai tengkulak mengklaim menjadi korban pemerasan oleh dua oknum wartawan.
HLK (inisial), warga Pronojiwo yang terlibat dalam cekcok di SPBU tersebut, menyebut bahwa pemberitaan yang beredar telah memutarbalikkan fakta. Ia menuduh dua oknum wartawan berinisial IST (perempuan), pimpinan redaksi salah satu media lokal, dan M.BSR (laki-laki), kepala biro media lain, memeras dirinya hingga puluhan juta rupiah.
“Lucu mas, kami dituding mafia, padahal yang meresahkan justru mereka. Berkali-kali kami dimintai jatah. Kami memang salah secara hukum, tapi ini soal perut. Kami bukan koruptor yang merugikan negara triliunan,” ujarnya kepada awak media pada Sabtu (3/5/2025).
HLK mengungkapkan bahwa permintaan uang dari oknum wartawan tersebut tidak hanya terjadi sekali. Ketika permintaan awal sebesar Rp15 juta tidak mampu dipenuhi penuh, HLK dan rekan-rekannya memberikan Rp11 juta secara patungan. Namun, beberapa minggu kemudian, oknum itu kembali datang dengan permintaan tambahan. Saat HLK menyatakan tidak sanggup, mereka justru diancam akan diberitakan negatif dan dilaporkan ke pihak berwajib.
“Waktu itu saya sudah bilang maaf gak sanggup. Eh, malah marah, langsung foto-foto, terus diberitakan jelek. Ya kami emosi. Itu yang memicu keributan,” jelasnya.
Hal serupa diungkapkan IN, warga lainnya, yang membenarkan adanya paguyuban tengkulak BBM di wilayah Pronojiwo. Menurutnya, keberadaan mereka justru membantu distribusi BBM ke wilayah Tempursari, yang hingga kini belum memiliki SPBU sendiri.
“Jalan ke Tempursari ekstrem dan jauh. Kalau gak ada kami, masyarakat di sana bisa kesulitan BBM. Kami ini bukan cari kaya, hanya cari makan. Tolong jangan samakan kami dengan pelaku korupsi besar yang merugikan negara,” tutur IN.
Sebagai informasi, Tempursari adalah salah satu wilayah terpencil di Kabupaten Lumajang dengan akses jalan yang sulit dijangkau oleh mobil tangki BBM karena kondisi jalan yang terjal dan sempit.
Sementara itu, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini. Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, menyatakan masih akan berkoordinasi dengan pimpinan.
“Gih siap mas, kami konfirmasikan dulu sama pimpinan ya,” ucapnya singkat melalui pesan WhatsApp, Minggu (4/5/2025).
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen SPBU 54.673.10 Pronojiwo belum dapat dihubungi untuk memberikan klarifikasi atas kejadian di lokasi mereka. (*)